PETISIDA NABATI
Pestisida merupakan racun untuk
memberantas atau untuk mencegah fungi, ulat dan hama penghisap yang menyerang
tanaman dan juga memberantas tikus dan memberantas bakteri, memberantas tanaman
pengganggu dan sebagainya.
Pestisida alami adalah suatu
pestisida yang bahan dasarnya berasal dari alam seperti tumbuhan. Jenis pestisida ini mudah terurai
(biodegradable) di alam, sehingga tidak mencemarkan lingkungan dan relatif aman
bagi manusia dan ternak, karena residunya akan terurai dan mudah hilang. Pestisida
nabati dapat membunuh atau mencegah serangan hama dan penyakit melalui
cara kerja yang unik, yaitu dapat melalui perpaduan berbagai cara atau secara
tunggal.
Cara kerja pestisida nabati sangat spesifik, yaitu :
- merusak perkembangan telur, larva dan pupa.
- menghambat pergantian kulit.
- mengganggu komunikasi serangga.
- menyebabkan serangga menolak makan.
- menghambat reproduksi serangga betina.
- mengurangi nafsu makan.
- memblokir kemampuan makan serangga.
- mengusir serangga.
- menghambat perkembangan patogen penyakit.
Pestisida
Nabati dari Buah Maja(Aeglemarmelos)
1. Deskripsi
dan Syarat Tumbuh Buah Maja (Aeglemarmelos).
Buah
maja merupakan tanaman dari suku jeruk-jeruk atau Rutaceae yang tumbuh di dataran
rendah hingga ketinggian lebih kurang 500 m dpl dengan kulit buah berwarna hijau
sebesar bola voli dan memiliki kulit tempurung yang sangat keras, bahkan dua
kali lebih keras dari tempurung.
Pohon maja dapat
tumbuh sampai 20 meter dengan tajuk yang tumbuh menjulang ke atas dan kayunya sangat
keras. Satu pohon dapat menghasilkan 200 – 400 butir buah. Buah maja biasanya masak
pada musim kemarau bersamaan dengan daun-daunnya yang meluruh.
2. Kandungan
Buah Maja
Buah tanaman maja
mengadung zat lemak senyawa saponin dan tannin yang merupakan salah satu senyawa
dengan rasa pahit yang konon tidak disukai oleh serangga yang menjadi hama pada
tanaman.
Kandungan inilah
mengapa buah maja sangat direkomendasi sebagai salah satu bahan pestisida nabati.
3. Cara
Membuat Pestisida Buah Maja
Pilih buah yang masih
mentah, cincang kecil-kecil lalu dihaluskan / ditumbuh. Pilih buah yang sudah masak
ambil dagingnya lalu diremas menggunakan sarung tangan hingga hancur. Kemudian masukan
ke dalam wadah ditambah air 1 liter untuk satu buah maja dan aduk hingga merata.
Tutup rapat adonan untuk difermentasi selama 12 jam.
Untuk mengaplikasikan
pestisida sebelum disemprotkan pada tanaman yang terserang hama, larutan pestisida
nabati disaring terlebih dahulu dengan menggunakan saringan/ kain yang halus.
4. Cara
Pemberian Pestisida Nabati Buah Maja
a. Penyemprotan
pada daun, batang dan buah
Penyemprotan sebaiknya dilakukan pada
pagi hari antara jam 6 sampai jam 7 dan sekitar jam 4 sore. Semprot larutan pada
bagian daun, batang dan buah tanaman tahunan terserang hama.
b. Dengan
cara di infuse, dibagian akar tanaman
Setelah larutan pestisida nabati sudah
siap, larutan tersebut dimasukan ke dalam botol aqua, bagian penutupnya di
lubangi, dan kita dapat memberikan larutan dengan cara meneteskannya pada bagian
perakaran tanaman tahunan yang sudah dilukai, agar larutan langsung diserap dan
diedarkan keseluruh bagian tanaman guna, menghentikan aktivitas hama ini.
1. Pendahuluan
Penggunaan insektisida sintetis yang berlebihan dan tidak
tepat dapat menyebabkan dampak negatif yang cukup serius, yaitu timbulnya
resurgensi hama, outbreak hama sekunder dan pencemaran lingkungan hidup. Jika
masih diperlukan pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) dengan
menggunakan pestisida, maka dapat dipilih pestisida yang berasal dari
bahan-bahan nabati atau dikenal dengan nama pestisida nabati.
Secara ekonomis
bila dibandingkan dengan pestisida kimia, biaya penggunaan pestisida nabati
relatif lebih murah. Selain itu pestisida nabati relatif lebih mudah dibuat dan
didapat oleh petani dengan kemampuan dan pengetahuan terbatas. Dari sisi lain,
pestisida nabati mempunyai keistimewaan yaitu bersifat mudah terurai di alam
sehingga tidak mencemari lingkungan dan relatif lebih aman bagi manusia dan ternak
peliharaan karena residunya mudah terurai.
2. Kandungan Daun Sirsak
dan Tembakau
Daun sirsak mengandung bahan aktif annonain dan resin.
Pestisida nabati daun sirsak efektif mengendalikan hama trips. Jika ditambahkan
daun tembakau dan sirsak akan efektif mengendalikan hama belalang dan ulat.
Tembakau mengandung bahan aktif nikotin yang jika dikombinasi dengan bahan
aktif yang terkandung dalam daun sirsak akan efektif mengendalikan hama ulat
dan belalang.
3. Hal Yang Perlu diperhatikan Dalam Pengembangan Pestisida
Dalam upaya
pengembangan pestisida nabati tersebut, beberapa hal yang perlu diperhatikan
adalah :
a.
mudah didapat, bahan baku cukup
tersedia, berkualitas, kuantitas dan kontinuitas terjamin.
b.
mudah dibuat ekstrak, sederhana
dan dalam waktu yang tidak lama.
c.
kandungan senyawa pestisida
harus efektif pada kisaran 3-5 % bobot kering bahan.
d.
selektif.
e.
bahan yang digunakan bisa dalam
bentuk segar/kering.
f.
efek residunya singkat, tetapi
cukup lama efikasinya.
g.
sedapat mungkin pelarutnya air
(bukan senyawa sintetis).
h.
budidayanya mudah, tahan
terhadap kondisi suhu optimal.
i.
tidak menjadi gulma atau inang
hama penyakit.
j.
bersifat multiguna.
4. Cara Pembuatan Pestisida Nabati
Ø Cara pembuatan pestisida nabati daun sirsak sebagai pengendali hama
trips :
a.
Tumbuk 100 lembar daun sirsak.
b.
Rendam dalam 5 liter air dan tambahkan 15 gram
deterjen.
c.
Diamkan sehari semalam.
d.
Saring larutan tersebut dengan
kain.
e.
Encerkan setiap liter larutan
dalam 10 liter air.
f.
Larutan semprot siap digunakan.
Ø Cara pembuatan pestisida nabati daun sirsak + bawang putih untuk
mengendalikan hama wereng coklat:
a.
Tumbuk halus segenggam daun
sirsak, dan 20 siung bawang putih.
b.
Rendam bahan-bahan tersebut
dengan 20 liter air yang telah ditambahkan 20 gram deterjen selama 2 hari.
c.
Saring larutan tersebut dengan
kain.
d.
Larutan tersebut siap
digunakan.
Ø Cara pembuatan pestisida nabati daun sirsak + daun tembakau untuk
mengendalikan hama belalang dan ulat:
a.
Ambil 50 lembar daun sirsak dan
segenggam daun tembakau ditumbuk sampai halus.
b.
Rendam bahan–bahan tersebut
dalam 20 lt air yang telah diberi 20 gr deterjen selama semalam.
c.
Saring larutan tersebut dengan
kain.
d.
Larutan siap digunakan dan
disemprotkan ke tanaman.
Pestisida alami adalah suatu
pestisida yang bahan dasarnya berasal dari alam seperti tumbuhan.
Bebarapa
OPT sasaran yang dapat dikendalikan dengan aplikasi pestisida nabati dari daun
pepaya. :
- Berbagai jenis ulat,
- Cendawan
- Mosaik virus
- Embun tepung
- Hama yang terdapat dalam tanah
- Trips dan kutu kebul
- Hama – hama pengisap
Pestisida merupakan racun untuk
memberantas atau untuk mencegah fungi, ulat dan hama penghisap yang menyerang
tanaman dan juga memberantas tikus dan memberantas bakteri, memberantas tanaman
pengganggu dan sebagainya.
2. Bahan Membuat Pestisida Nabati dari
Daun Pepaya
Ekstrak daun pepaya sebagai
pestisida hayati untuk mengendalikan ulat dan hama penghisap tanaman terdiri
dari :
·
Daun pepaya : 1 kg
·
Air : 10 liter
·
Minyak tanah : 2 sendok makan
·
Detergen : 30 gr
3. Manfaat Detergen dan Minyak Tanah
a. Detergen
Detergen adalah campuran berbagai
bahan, yang digunakan untuk membantu pembersihan dan terbuat dari bahan-bahan
turunan minyak bumi. Detergen merupakan garam Natrium dari asam sulfonat, yang
mengandung surfaktan dan linier alkil benzene sulfonate yang bersifat
karsinogenik yang dapat membunuh hama.
b. Minyak
tanah
Minyak tanah adalah cairan
hidrokarbon C12 sampai C15 yang tak berwarna dan mudah terbakar, diperoleh
dengan cara distilasi fraksional petroleum pada 150 °C and 275 °C. Di Indonesia
minyak tanah dapat digunakan untuk mengusir koloni serangga sosial seperti
semut dan kecoa.
4. Cara pembuatan
Pestisida Nabati dari Daun Pepaya
Pestisida alami dari daun pepaya (Carica papaya) dibuat dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
a. Siapkan daun pepaya sebanyak kurang
lebih 1 kg (sekitar 1 tas plastik besar atau 1 ember besar).
b. Tumbuk daun pepaya hingga halus.
c. Hasil tumbukan/rajangan direndam di
dalam 10 liter air.
d. Tambahkan 2 sendok makan minyak
tanah dan 30 gr detergen.
e. Hasil campuran, didiamkan semalam.
f. Saring larutan hasil perendaman
dengan kain halus.
5.
Aplikasi
Larutan hasil saringan dapat
langsung diaplikasikan ke tanaman dengan cara menyemprotkan larutan ke tanaman.
Cara Pembuatan Pestisida Nabati Dari
Tanaman Sirih
(Piper betle
Linn.)
KANDUNGAN DAUN SIRIH
Kandungan kimia yang dimiliki daun
sirih antara lain minyak atsiri, alkaloid, kadimen, eugenol, eugenol metal
eter, kariopilen dan etilbrenskatenin. Selain itu, daun sirih juga mengandung
zat samak, enzim diastase, gula dan vitamin A . Minyak atsiri dari daun sirih
segar sepertiga bagian terdiri dari fenol dan alkaloid yang memiliki daya
pembunuh bakteri, antioksidan, fungisida serta anti jamur. Minyak atsiri dari
daun sirih mempunyai efek insektisida terhadap lebih dari 30 jenis serangga
dibandingkan dengan piperazine phosphate dan hexyl resorchinolpada konsentrasi
yang sama.
Daun
sirih hutan mengandung bahan aktif fenol dan kavokol. Pestisida nabati daun
sirih hutan efektif untuk mengendalikan hama pengisap.
a.
Pestisisda Nabati dari campuran :
Ekstrak daun Sirih + bawang merah + Serai
Bahan
dan Alat :
·
1 kg daun sirih
·
3 umbi bawang merah
·
5 batang serai
·
8 – 10 liter air
·
50 g deterjen
·
Ember
·
Alat penyaring
Cara Pembuatan :
Semua bahan ditumbuk hingga halus. Tambahkan air dan
deterjen. Aduk hingga merata.
Cara Penggunaan :
Semprotkan ke seluruh bagian tanaman yang terserang pada
pagi atau sore hari
OPT Sasaran :
Hama – hama pengisap.
b.
Pestisisda Nabati dari Ekstrak
daun sirih Murni
Bahan dan Alat :
·
300 g daun sirih
·
1 liter air
Cara Pembuatan :
Hancurkan daun sirih, campur dengan
1 liter air. Saring
Cara Penggunaan :
Semprotkan ke seluruh bagian tanaman
yang terserang pada pagi atau sore hari
OPT Sasaran :
Phythophtora palmivora
1.
Pembuatan ekstrak Daun Gamal
Bahan dan Alat :
·
½ kg daun gamal
·
20 l Air Alat penumbuk/ blender
·
Saringan
Cara
Pembuatan :
Bahan ditumbuk halus Rendam dalam
air selama 24 jam lalu di saring
Cara
Penggunaan :
·
Tambahkan 20 liter air.
·
Semprot pada seluruh bagian tanaman yang terserang.
OPT
Sasaran :
·
Ulat tanah
·
Ulat jengkal
·
Ulat buah tomat
2.
Pestisisda Nabati dari Ekstrak
daun Gamal
Bahan dan Alat :
·
100 – 150 g daun gamal
·
250 ml air
·
250 ml minyak tanah
·
50 deterjen
·
Alat penumbuk/Blender
·
Saringan
Cara Pembuatan :
·
Bahan ditumbuk halus tambahkan 250 ml air.
·
Saring Tambahkan 250 ml minyak tanah dan 50 g deterjen aduk
sampai rata
Cara Penggunaan :
·
Tambahkan 8 liter air.
·
Semprot pada seluruh bagian tanaman yang terserang.
OPT Sasaran :
·
Berbagai macam ulat
3.
Pestisisda Nabati dari Ekstrak
daun gamal + mimba
Bahan dan Alat :
·
25 l Air
·
Pisau
·
Alat Penumbuk/ Blender
·
Saringan
Cara Pembuatan :
·
Semua bahan ditumbuk halus Rendam dalam 5 liter air selama 3
hari Saring
Cara Penggunaan :
·
Tambahkan 20 liter air
·
Semprot ke seluruh bagian tanaman yang terserang
·
Semprot dengan interval 4 – 5 hari
OPT Sasaran :
·
Kutudaun
·
Kumbang
·
Ulat grayak
·
Tungau
·
Kutu kebul
·
Uret
4.
Pestisida Nabati dari Ekstrak daun
gamal + cabai + bawang merah
Bahan dan Alat :
·
½ kg daun gamal
·
7 buah cabai merah
·
3 siung bawang merah
·
Alat penumbuk/ blender
·
Saringan
Cara Pembuatan :
·
Semua bahan dicacah, dicampur dan digiling sampai halus.
Rendam dalam air selama 24 jam
·
Saring
Cara Penggunaan :
·
Tambahkan 20 liter air Semprot ke seluruh bagian tanaman
yang terserang
OPT Sasaran :
·
Hama tomat dan cabai
5.
Pestisisda Nabati dari Ekstrak
daun gamal + cabai
Bahan dan Alat :
·
2 kg daun gamal
·
12 buah cabai Alat penumbuk/ blender
·
Saringan
Cara Pembuatan :
·
Semua bahan ditumbuk halus Rendam dalam air selama 24 jam
·
Saring
Cara Penggunaan :
·
Tambahkan 20 liter air Semprot ke seluruh bagian tanaman
yang terserang
OPT Sasaran :
·
Coleoptera
·
Hama tomat


Tidak ada komentar:
Posting Komentar